Luwu Utara — Sebanyak 170 siswa kelas Xl SMAN 2 Luwu Utara melakukan Studi Wisata di Kompleks Makam Datuk Pattimang Kecamatan Malangke, Sabtu (16/9/2023) kemarin.
Studi Wisata di Kompleks Makam Datuk Pattimang, Malangke, ini dilaksanakan dalam rangka untuk memenuhi pembelajaran kurikulum merdeka yang ada di masing-masing sekolah.
“Studi wisata ini juga masuk dalam pembelajaran konsep dasar islam. Ada dua mata pelajaran, kolaborasi antara sejarah dan sosiologi,” ucap guru pendamping, Muhammad Al Fayyed.
Dipilihnya Kompleks Makam Datuk Pattimang Kecamatan Malangke ini tentu punya alasan yang jelas. Ia mengatakan bahwa Datuk Pattimang erat kaitannya dengan sejarah islam Luwu.
“Karena kami ada pembelajaran sejarah dan sosiologi, maka kami bawa siswa(i) kami ke Makam Datuk Pattimang untuk belajar tentang sejarah masuknya Islam di Tana Luwu,” jelasnya.
Dikatakan Fayyed bahwa dalam kurikulum merdeka, siswa tidak hanya belajar dari teori saja, tetapi juga belajar langsung di lapangan, dengan melihat bukti-bukti sejarah yang ada.
“Jadi, kami bawa siswa-siswi keluar sambil belajar, tidak sekadar membaca buku saja, tetapi ada bukti nyata, yang dilihat langsung sama siswa-siswi kami di lokasi sejarah,” terang dia.
“Tujuan spesifiknya adalah untuk mengenalkan anak-anak atau siswa(i) kami bahwa sejarah masuknya islam di Tana Luwu ada di Kecamatan Malangke, Luwu Utara,” pungkasnya.
Diketahui, Makam Datuk Pattimang adalah salah satu objek daya tarik wisata yang dikelola Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, dalam hal ini Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata.
Makam ini berada di Desa Pattimang yang jaraknya 40 km dari ibu kota kabupaten. Sudah banyak warga yang melakukan wisata religi di tempat ini, dan itu biasa dilakukan pada momen-momen tertentu, seperti jelang Hari Raya Islam, atau perayaan HUT Luwu Utara. (LHr)
Tidak ada komentar