Melalui Kemenko Marves, Indonesia – Belanda Perkuat Kerja Sama di Bidang Maritim
Jakarta, suarakeadilannews.id – Dalam rangka meningkatkan kerja sama dalam bidang maritim antara Indonesia – Belanda, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melaksanakan _5th Bilateral Maritime Forum_ (BMF) RI-Belanda, Senin (16/10/2023). Dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Jodi Mahardi, acara ini membahas 3 (tiga) isu yakni _Sustainable Port Development_ and _Renewable Maritime Energy_, _Sustainable Shipbuilding_ _and_ _Maritime Education_.
“BMF hari ini bertujuan untuk memastikan bahwa dialog ini akan memperkuat manfaat bersama bagi kedua negara yakni Indonesia-Belanda, dengan membahas tiga sektor prioritas untuk kerja sama kita yakni _Sustainable Port Development_ and _Renewable Maritime Energy_, _Sustainable Shipbuilding_ dan _Maritime Education_,” kata Deputi Jodi membuka acara.
Selanjutnya, Deputi Jodi memaparkan untuk _Sustainable Port Development_ and _Renewable Maritime Energy_ (Pengembangan pelabuhan berkelanjutan dan energi maritim terbarukan), pemerintah Indonesia sangat tertarik untuk memajukan infrastruktur dan teknologi sumber energi terbarukan seperti tenaga pasang surut dan angin, serta energi hidrogen.
“Untuk pengembangan pelabuhan, tujuan kami mencakup transportasi kelas dunia, peningkatan ekosistem logistik, dan peningkatan rantai pasokan, sekaligus menjaga lingkungan, sehingga pembangunan infrastruktur dan teknologi berjalan beriringan,”ujarnya.
“Diketahui potensi dampak kerja sama pembuatan kapal dengan Belanda sangat besar, terutama mengingat tenaga kerja terampil kita dalam lanskap teknologi yang berkembang pesat. Oleh sebab itu, kolaborasi seperti ini dapat meningkatkan kehebatan industri kapal kita,” tambahnya.
Kemitraan ini juga menghadirkan peluang investasi yang bermanfaat bagi kedua negara. Untuk Indonesia sendiri, peningkatan pembangunan kapal dapat mendorong pertumbuhan di wilayah Indonesia yang saat ini kurang terlayani dalam infrastruktur maritim.
“Kolaborasi kita telah menghasilkan kapal Mini LNG, Draggers, dan kapal perang Angkatan Laut, dan masih banyak lagi. Dengan pendanaan yang tepat, kami siap untuk memperkuat upaya kolaboratif kami, dan dalam hal ini Indonesia mendesak Belanda untuk melakukan peningkatan lebih lanjut,” ungkap Deputi Jodi.
Sejalan dengan kemajuan teknologi dan tujuan energi berkelanjutan, lanjut Deputi Jodi, maritime education (pendidikan maritim) juga tak kalah pentingnya. Beberapa usaha telah dilakukan Indonesia dalam hal pendidikan maritim seperti di antaranya melalui program kolaboratif, pertukaran pelajar, beasiswa, dan magang.
Selain 3 isu tersebut, dalam acara hari ini juga dilaksanakan penandatanganan kemitraan mengenai pengelolaan perikanan antara Ekofish Belanda dengan PT Cilacap Samudera Fishing Industry dan PT Inti Mas Surya.
“Di bidang perikanan, Ekofish dan Sekretariat BMF Belanda siap berkolaborasi dengan Indonesia untuk tata kelola perikanan berkelanjutan. Upaya sebelumnya antara lain kunjungan ke Pelabuhan Perikanan Karangantu dan Nizam Zachman,” ujarnya.
Mengenai pertemuan ini, Deputi Jodi yakin akan menghasilkan sesuatu yang dapat ditindaklanjuti. Penerapan visi bersama memerlukan indikator dan jadwal yang terukur, yang memastikan peningkatan kualitas perdagangan, teknologi, dan sumber daya manusia.
“Jelas sekali bahwa kolaborasi ini mempunyai potensi yang sangat besar dan memberikan manfaat nyata bagi kedua negara. Sudah waktunya untuk meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Belanda di bidang maritim, tidak hanya terbatas pada transportasi dan industri maritim, perikanan dan budidaya perairan, pengolahan makanan, pengelolaan pelabuhan,”ujarnya.
“Kami kembali menyambut dan mengundang intensifikasi dan diversifikasi lebih lanjut investasi Belanda dalam berbagai proyek investasi konkrit di sektor maritim terkait di Indonesia agar semakin memetik manfaat ekonomi bagi kedua negara,” pungkas Deputi Jodi.
Selain Deputi Jodi, acara ini dihadiri juga oleh beberapa pejabat lainnya seperti di antaranya Director General for Aviation & Maritime Affairs, Ministry of Infastructure and Water Management of the Netherland Brigit Gijbers, Dutch Ambassador for Indonesia Lambert Grijns, CEO of Pelindo Arif Suhartono, dan sebagainya.(*)
Tidak ada komentar