Blora – Suarakeadilannews.id” Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menggulirkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) bagi hewan ternak yang ada di tanah air.
Pelaksanaan vaksinasi akan diprioritaskan bagi hewan sehat yang berada di wilayah zona merah atau zona yang tertular PMK.
Pemerintah juga telah membentuk gugus tugas dan crisis center penanganan PMK baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional.
Prioritas utamanya saat ini ada di wilayah Desa Giyanti Kecamatan Sambong Kabupaten Blora Jawa Tengah.
Namun sangat di sayangkan program pemerintah tersebut diduga malah menjadikan musibah bagi salah satu warga masyarakat yang mendapatkan bantuan vaksinisasi untuk hewan ternaknya.
Diduga ada salah satu hewan ternak milik warga Desa Giyanti Kecamatan Sambong Blora Mati akibat di Vaksinisasi.
Menanggapi desas desus dari masyarakat tersebut, tim pewarta suarakeadilannews.id langsung datang menemui korban. korban tersebut bernama Warsimin warga Rt 05 Dusun Giyanti Kecamatan Sambong Kabupaten Blora Jawa Tengah.
Warsimin (Korban) mengungkapkan kepada pewarta suarakeadilannews.id kalau hewan ternaknya mati setelah di suntik, “itupun tanpa seizin ataupun tanpa ada pemberitahuan dari desa maupun dari dinas kepada saya, yang sebagai pemilik hewan ternak tersebut.
Saya hanya meminta pertanggung jawaban kepada Kepala Desa ataupun Dinas terkait yang ikut berperan di dalam program ini,karena intinya saya tidak terima kalau sapi saya mati setelah di suntik, “itupun tanpa seizin dari saya. Ungkap Warsimin
Kepala Desa Giyanti Wahono saat di konfirmasi tim pewarta suarakeadilannews.id dia berdalih saat sapi meninggal atau dijual korban tidak segera melapor, sehingga tidak ada bukti apapun, dan sapi yang meninggal gak ikut serta disuntik. Ungkap kades
Sementara Kepala Dinas pertanian Kecamatan Sambong Yeni saat di konfirmasi melalu pesan fia Whatsappnya yeni mengungkapkan bahwa berita / isu desas desus tersebut tidak benar.
Tim vaksinasi DP4 masuk ke Desa resmi bersurat dan sudah diterima Kades setempat. Serta dalam pelaksanaannya melibatkan perangkat desa serta personel koramil sambong. Dan petugas sudah melakukan sesuai SOP, dan yang membukakan pintu serta yang memberi masuk juga dari pihak keluarga nya sendiri.
Kemarin tanggal 29 Oktober 2023 perangkat maupun dp4 beserta pemilik hewan ternak tersebut serta keluarga besar nya juga sudah saling memahami kesalah pahaman tersebut.
Menyikapi hal tersebut Kepala Ormas PGN (Patriot Garuda Nusantara) Makoda Bojonegoro Heriyanto mengungkapkan menurutnya ini adalah suatu hal ketledoran dari dinas setempat, harusnya sebelum di lakukan vaksinisasi. Tim vaksinisasi seharusnya menanyakan keluhan yang di alami hewan ternaknya tersebut agar tim vaksinisai bisa mengetahui sisi negatifnya kalau hewan itu di suntik. Dan kalau terjadi hal seperti ini siapa yang bertanggung jawab. Ungkapnya
TIM SKN.ID
Tidak ada komentar