Padangpanjang, SuarakeadilanNews.id – Sabtu (09/09/2023) di Sekretariat Komunitas Seni Kuflet melaksanakan diskusi dengan tajuk “Membaca: Meningkatkan Kualitas Berpikir” dengan narasumber Denni Meilizon Penulis, Ketua Forum Pegiat Literasi Pasaman Barat dan Ketua Forum Penggerak Literasi Sumatera Barat dan Soleha Hasanah bertindak sebagai moderator.
Denni mengutarakan proses pemikiran dan dialektika sudah ada sejak dahulu, tentang bagaimana dunia berubah setiap detiknya. Hal ini berkaitan dengan membaca yang menjadi satu-satunya untuk tetap membangun proses berpikir. Bahwa manusia harus banyak belajar karena bukan hanya untuk sesama, tetapi juga untuk makhluk lainnya.
Ia menambahkan, zaman yang berkembang seperti sekarang, dunia digital mempengaruhi proses daripada kualitas berfikir. Bagaimana dimasa depan, dipertanyakan apakah masih seperti sekarang, dan kemungkinan adanya makhluk yang tidak terbatas kecerdasannya yang diawali dari semakin canggihnya teknologi penciptaan seperti Artificial Inteligent (AI), demikian ungkap Penyair Sumatra Barat tersebut.
Muhammad Subhan Founder Kelas Menulis Daring ELIPSIS mengatakan, Idealnya literasi dimulai dari diri sendiri. Setelah sudah duduk prinsipnya baru dibawa keluar sebagai wujud peduli dan empati untuk orang lain. Membaca menjadikan empati seseorang menjadi lebih tinggi.
Rezi peserta diskusi mengatakan, seorang guru SMA yang merupakan salah satu peserta diskusi juga mengutarakan bahwa membaca sangat penting untuk pemahaman ilmu pengetahuan seorang pendidik untuk para siswanya.
Sarah Samosir peserta lainnya mengungkapkan, pada zaman sekarang lebih suka mendengar suatu informasi daripada membaca untuk menambah wawasan.
Denni Meilizon menjelaskan bahwa manusia dengan tingkat kemampuannya itu jangan sampai tertinggal dengan perkembangan zaman. Apalagi perkembangan teknologi dimulai oleh manusia juga. Maka alat-alat teknologi (tools) seperti AI dipergunakan untuk membantu kerja memajukan peradaban manusia, jangan sampai berbalik memperalat kita. Menulis dan membaca sebagai perwujudan isu-isu yang diangkat. Sebagai pembaca seharusnya peduli dengan orang sekitar lingkungan sosialnya, sehingga literasi menghasilkan pemberdayaan.
(RNW/Helni)
Tidak ada komentar