27 Oktober 2023 – Kabupaten Mimika
Sebuah peristiwa tragis mengguncang Kabupaten Mimika saat seorang lelaki diduga mengalami Gangguan Jiwa (ODGJ) merusak sebuah patung Bunda Maria di Gereja Katedral 3 Raja pada pagi Subuh, tanggal 27 Oktober. Peristiwa ini mengundang kemarahan dari umat Katolik yang selama ini telah memelihara nilai-nilai toleransi dan perdamaian.
Dalam respons cepatnya, aparat kepolisian langsung menangkap pria yang diduga terlibat dalam perusakan tersebut pada hari yang sama. Namun, insiden ini telah mengguncang ketenangan di kabupaten ini.
Ketua Sagu Jiwa, Herlin Suebu, mengungkapkan keprihatinannya atas perusakan patung Bunda Maria ini. Herlin mengecam perbuatan-perbuatan, baik yang sengaja maupun tidak sengaja, yang dapat memicu potensi konflik di Kabupaten Mimika. Dia juga menyoroti fakta bahwa semakin banyak individu dengan Gangguan Jiwa atau Orang Dalam Masalah Kejiwaan (ODMK) tidak mendapatkan perawatan yang memadai, akses ke fasilitas kesehatan dasar yang memadai, dan akhirnya berisiko menjadi ODGJ.
Herlin dengan tegas menyatakan, “Ada potensi kerusuhan jika ODGJ atau ODMK tidak mendapatkan intervensi yang cukup dari pihak-pihak terkait, khususnya pemerintah daerah.” Herlin menyoroti peran penting Pemerintah Daerah dan PT. Freeport Indonesia dalam menangani masalah ini.
PT. Freeport Indonesia, perusahaan pertambangan yang beroperasi di Kabupaten Mimika, juga diberikan sorotan dalam konteks ini. Keberadaan perusahaan ini diyakini menjadi salah satu faktor peningkatan kecemasan, stres, dan gangguan mental di antara warga asli dan pendatang yang tinggal di sekitar wilayah operasinya. Peningkatan akses dan pelayanan kesehatan mental menjadi hal yang sangat penting dalam mencegah terjadinya insiden-insiden serupa di masa depan.
Peristiwa perusakan patung Bunda Maria menjadi cerminan dari rendahnya pelayanan dan perhatian yang diberikan kepada individu yang menderita gangguan jiwa di Kabupaten Mimika. Artikel ini bertujuan untuk memperhatikan masalah ini dan mendorong perubahan positif dalam pelayanan ODGJ. Kami juga berharap agar PT. Freeport Indonesia dapat memberikan perhatian yang lebih serius kepada masyarakat yang terdampak, khususnya dalam meningkatkan layanan kesehatan mental bagi warga sekitar wilayah operasi tambangnya.
Semoga peristiwa ini menjadi pemicu perubahan yang positif dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelayanan kesehatan mental yang lebih baik serta peran perusahaan dalam masyarakat yang lebih luas.
Tidak ada komentar