Mukomuko, SuarakeadilanNews.id – Puluhan petani yang tergabung dalam kelompok petani Maju Bersama kembali melakukan aktivitas panen dengan cara gotong royong. Kegiatan panen juga di bantu oleh kelompok petani Tanjung Sakti terhitung sebanyak 60 orang yang ikut gotong royong di lahan Suharto di kawasan X PT BBS di Kecamatan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu yang sudah di garap petani sejak puluhan tahun Kamis (27/07/2023).
Suharto menjelaskan,” Kegiatan panen ini di lakukan pada pukul 12.30 wib. Namun berselang setengah jam kegiatan panen petani di datangi oleh pihak sekurity PT DDP sebanyak 2 orang. Petani yang melihat hal tersebut langsung menanyakan tujuan skurity PT DDP tersebut. Dan pihak sekurity hanya meminta izin ke petani agar bisa mengambil dokumentasi. Petani yang mendengar hal tersebut tidak keberatan dan mempersilahkan pihak sekurity PT DDP untuk mengambil dokumentasi,” jelasnya.
Pihak sekurity PT DDP yang sudah mengambil dokumentasi atas kegiatan panen petani tersebut pergi dan meninggalkan lahan Suharto.
Melihat tidak ada teguran terhadap aktivitas tersebut, petani terus melakukan panen sekitar pukul 13.30 wib, petani mengumpulkan tbs yang sudah berada di tph untuk di kumpulkan. Cara mengumpulkan buah dengan memakai armada Gran max milik petani.
Namun pada pukul 14.10 wib pihak perusahaan DDP memblokade jalan poros tempat lewat petani dengan 2 unit mobil Astrada untuk melewati jalan membawa hasil panen. Karena kegiatan panen petani belum selesai, dan petani tidak menghiraukan hal tersebut.
Namun Suharto mendapatkan telepon dari salah satu anggota petani Dinar dan melaporkan bahwa dia sudah di ancam oleh pihak skurity Riko, sehingga petani menanyakan hal tersebut kepada pihak PT DDP. Maka terjadi perdebatan antara petani dan pihak sekurity PT DDP.
Perdebatan tersebut sempat terjadi persitegangan antara petani dan pihak sekurity PT DDP.
Dengan demikian, suasana menjadi tidak kondusif, namun persitegangan tersebut tidak berselang lama hingga suasana menjadi kondusif.
Petani yang terus menanyakan dasar pihak PT DDP yang memblokade jalan tidak kunjung mendapatkan jawaban dari pihak sekurity PT DDP. Akhirnya mereka meninggal lokasi dan terus melanjutkan aktivitas panen. Tetapi pihak PT DDP tetap bertahan di lokasi dan terus memblokade jalan.
Sekitar pukul 15.30 wib petani kembali menanyakan maksud tujuan dari perusahaan DDP yang memblokade jalan dan sekaligus mengingatkan pihak Aparat Kepolisian Brimob.
Dengan menyebut nama bapak Presiden Jokowi Dodo dan bapak Kapolri untuk ribut, akan tetapi pihak perusahaan DDP tetap bertahan dan terus memblokade jalan. Sehingga potensi bentrok besar akan terjadi setelah memperingatkan pihak Aparat Kepolisian Brimob dan pihak perusahaan DDP. Petani kembali kelahan mereka dan terus melakukan aktivitas panen.
Namun selang berapa jam dari peringatan petani pihak Aparat perusahaan DDP yang di kawal pihak Aparat Kepolisian Brimob mendatangi lahan petani.
Suharto ingin langsung memuat hasil panen, namun petani yang melihat tersebut langsung menghalangi armada truk PT DDP, sehingga terjadi bentrok antara pihak perusahaan DDP dan petani.
Dalam bentrok terjadi selama setengah jam dan menimbulkan korban dari pihak petani di antara nya Darmen, mengalami babak belur di muka hingga mengeluarkan darah yang di tinju oleh Darto dan Poniran mengalami pecah pelipis sehingga mengeluarkan darah.
Akibat di tinju Topik pihak Aparat Kepolisian Brimob yang tadi nya membiarkan bentrok, melihat sudah jatuh korban baru melerai keributan antara petani dengan pihak skurity PT DDP. Dan akhirnya keributan berhenti.
Petani yang melihat korban Darmen sudah mengalami luka parah akhirnya melakukan negosiasi terhadap pihak Aparat Kepolisian Brimob, agar hasil panen bisa di amankan di dalam lahan petani, dan meminta pihak keamanan Kepolisian Brimob untuk mengamankan buah tersebut. Pihak Aparat Kepolisian Brimob yang mendengar permintaan petani tersebut menyanggupinya.
Petani yang sudah merasa hasil panen nya aman langsung membawa korban Darmen dan Poniran kerumah sakit. Petani juga akan melaporkan kejadian ini ke Polsek Ipuh supaya kasus ini cepat di tanggapi.
Petani akan mendesak Polsek Ipuhh untuk menangkap Darto dan Topik karena kasus penganiyaan ini sudah sering terjadi.
Penulis : Sarjaya/ Team
Editor : Cen
Tidak ada komentar