Tanjabtim.suarakeadilannews.id
Tampak Rumah Sakit Pratama yang barusan diresmikan oleh pemkab melalui Asisten Azman Dedy bertempat dikcamatan Rantau Rasau Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) prov jambi, baru diresmikan sudah mengalami keretakan dan diduga atapnya juga bocor.
Usai Diresmikan oleh bapak Asisten bupati Azman Dedy pada (4 September 2024) yang lalu, tampak RS Pratama menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pusat, keseluruhan dana sebesar 64 milyar, yang terletak dikec. Rantau Rasau, sudah mengalami kerusakan struktural, retak dan bocor.
Pantauan awak media dilapangan tampak ditemukan keretakan di dinding, kolom, plat beton dag, serta lantai jalur lintas penghubung. Selain itu, plat beton dag juga mengalami kebocoran, di mana air merembes jika turun hujan.
Menanggapi keretakan dan kebocoran rumah sakit Pratama dikecamatan Rantau Rasau, Kadis kesehatan Tanjabtim Ernawati. S. Kep. M. Kes kepada awak 18 Desember 2024 disela sela kegiatan HKN ke 60 di Terminal Pasar blok D mengatakan, Kitakan sudah suratin rekanan untuk memperbaiki hal tersebut, dan rekanan sampai saat ini belum juga ada jawaban. Ujar kadiskes Ernawati.
Ya, sampai saat ini belum ada jawaban dari mereka, namun itukan juga adalah salah satu dari temuan BPK kemarenkan, yang mana temuannya sebesar 750 juta ujar Erna, dan itu katanya sudah dikembalikan kepemda.
Menjawab pertanyaan awak media apakah pekerjaan RS Pratama itu sudah siap 100%, Ernawati menjawab ya sudah lah siap 100%, dan pemeliharaan nya terakhir bulan Juli kemaren. Ujar Erna menjelaskan
Miskipun demikian kami masih meminta kepada rekanan untuk memperbaikinya. Walaupun belum ada responnya.
Anehnya menurut salah satu petugas keamanan rumah sakit, kebocoran pada atap dag terjadi karena konstruksi tidak menggunakan penutup aspal.
“Plat atap dag, ini hanya dipoles dengan aspal cair, tidak dilapisi aspal seperti seharusnya. Bangunan ini sebenarnya belum selesai, masih dalam tahap perawatan,” jelasnya.
Yang menjadi pertanyaan dikalangan masarakat luas akankah bangunan RS Pratama bisa memberikan pelayanan kenyamanan kepada pasien, sementara dalam kondisi retak dan bocor saat hujan, sementara Gedung yang digunakan untuk pelayanan hanya gedung A (IGD) dan gedung B, sedangkan fasilitas rawat inap belum dapat dioperasikan.(003).
Tidak ada komentar