x

Dugaan Penyelewengan Dana Desa di Desa Gadon, Cepu: Program Ketahanan Pangan Disorot

waktu baca 2 menit
Kamis, 23 Jan 2025 02:14 0 108 Sardiono SKN

Cepu – Suarakeadilannews.id – 23 Januari 2025 , Program ketahanan pangan yang dibiayai Dana Desa (DD) tahun 2022 di Desa Gadon, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, kembali menuai sorotan. Proyek yang melibatkan pembangunan kandang sapi, pembelian hewan ternak, hingga pembangunan gudang pakan ini diduga sarat dengan kejanggalan dan penyelewengan anggaran.

Berdasarkan penjelasan sekdes saat di konfirmasi ,20/01/2025. data yang diperoleh, pada tahun 2022, Desa Gadon mengalokasikan anggaran sebesar Rp132 juta untuk pembangunan kandang sapi dengan ukuran panjang 12 meter dan lebar 7 meter. Selain itu, anggaran sebesar Rp141 juta digunakan untuk membeli 8 ekor sapi. Tahun berikutnya, pada tahun 2023, desa kembali menganggarkan Rp109 juta untuk pembangunan gudang pakan dengan ukuran panjang 12 meter dan lebar 6,5 meter.
Menariknya, Sekdes Desa Gadon mengungkapkan bahwa awal mula pembelian sapi pada tahun 2022 menggunakan anggaran sebesar Rp93 juta untuk mendapatkan 5 ekor sapi. Sisanya, sebesar Rp48 juta, berasal dari pengembalian Bantuan Langsung Tunai (BLT) DD tahun yang sama.
“Awalnya program ini fokus pada penggemukan sapi jantan. Namun, di tengah jalan, Kepala Desa memutuskan untuk mengubahnya menjadi sapi betina tanpa melalui musyawarah desa,” ungkap Sekdes.
Selain itu, terdapat dugaan penggunaan kayu desa untuk penyangga atap kandang, padahal sebelumnya direncanakan menggunakan baja ringan. Hal ini diungkapkan oleh warga setempat yang enggan disebutkan namanya.
Kepala desa membenarkan perihal tersebut memang sebelum nya sudah mengunakan baja jaringan namun terkena angin kencang dan di rubah mengunakan kayu kayu milik desa, pungkas nya saat di konfirmasi awak media, 20/01/2025. di kantor desa.
“Kami curiga ada penyelewengan anggaran dan penyalahgunaan wewenang jabatan dalam proyek ini,” ujar warga tersebut.
Dugaan penyelewengan anggaran ini semakin menguat dengan adanya perbedaan antara anggaran yang dialokasikan dengan jumlah sapi yang diperoleh. Selain itu, perubahan program secara sepihak tanpa melalui musyawarah desa juga menjadi tanda tanya besar.
Warga Desa Gadon berharap agar pihak berwenang segera turun tangan untuk mengusut tuntas dugaan penyelewengan dana desa ini. Mereka juga meminta agar hasil audit dapat dipublikasikan secara transparan agar masyarakat mengetahui kebenarannya.

( koordinator)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x