Banner Iklan
Berita

Aduan Warga Diabaikan, Pohon Beringin Tumbang di Balen Usai Diguyur Hujan

27
×

Aduan Warga Diabaikan, Pohon Beringin Tumbang di Balen Usai Diguyur Hujan

Sebarkan artikel ini

 

 

 

Bojonegoro – Sebuah pohon beringin besar di Desa Balenrejo, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, roboh setelah diguyur hujan deras disertai angin kencang pada Rabu (24/09/2025) menjelang magrib. Pohon berukuran besar yang tumbang itu menimbulkan kepanikan warga karena menutup akses jalan utama dan membahayakan pengguna lalu lintas.

Ironisnya, peristiwa ini sejatinya bisa diantisipasi lebih awal. Pada 11 September 2025, warga telah melaporkan kondisi pohon yang rimbun dan rawan tumbang melalui pesan WhatsApp kepada Kepala BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi. Saat itu, Heru merespons dengan menyatakan bahwa laporan sudah diteruskan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH). “Td sudah sy koordinasikan ke DLH. Sesuai tupoksi itu masuk DLH,” tulisnya dalam pesan singkat.

Menindaklanjuti arahan tersebut, warga kemudian mengirim laporan melalui WhatsApp langsung ke DLH dengan menyertakan foto lokasi pohon di Jalan PUK Balen–Sugihwaras, RT 12/RW 02 Desa Balenrejo. Namun, berbeda dengan BPBD yang sempat merespons, laporan kepada DLH justru tidak mendapat balasan sama sekali. Hingga pohon akhirnya benar-benar tumbang, DLH tak kunjung melakukan tindakan preventif.

“Padahal kami sudah melapor dan meminta agar segera ditindaklanjuti karena sangat berisiko. Namun tidak ada respons. Sekarang setelah kejadian, baru dinas turun dengan sikap seolah-olah jadi pahlawan. Tentu ini merepotkan semua pihak,” keluh seorang warga yang enggan disebut namanya.

Setelah pohon tumbang, barulah BPBD bersama aparat setempat turun ke lokasi dalam kondisi serba tergesa-gesa dan kebingungan. Hingga berita ini diturunkan, pihak DLH Bojonegoro belum memberikan keterangan resmi terkait lambannya penanganan laporan masyarakat ini.

 

 

 

Peristiwa tersebut menambah sorotan publik atas lemahnya respons cepat DLH dalam mengantisipasi potensi bencana kecil yang bisa berdampak besar terhadap keselamatan warga. Situasi ini sekaligus memperlihatkan bahwa koordinasi antarinstansi masih jauh dari efektif, padahal respons cepat bukan hanya soal administrasi, melainkan juga menyangkut keselamatan jiwa dan keamanan lingkungan.

 

 

 

Pada akhirnya, tumbangnya pohon beringin ini bukan sekadar peristiwa alam, tetapi juga cermin lemahnya manajemen risiko dan tanggung jawab pemerintah daerah. Publik berharap momentum ini menjadi pelajaran berharga agar setiap laporan warga benar-benar ditangani dengan sigap, bukan dibiarkan berlarut hingga menimbulkan kerugian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Raden Asmun Minta Polres Ketapang dan Polda Kalbar…