Suarakeadilanews.id , Bojonegoro – Jembatan baru yang dibangun di Dusun Jintel Tengah,RT. 03 , RW. 02 , Desa Kasiman Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, kondisinya rusak parah. Padahal, jembatan tersebut dibangun dari Sumber Anggaran Dana Desa (DD) pada tahun 2022 sebesar Rp. 194.973.200,00.
Pantauan awak media ini di lokasi, selasa (12/07/2023), jembatan tersebut mengalami kerusakan di beberapa bagian. Tiang penyangga jembatan sudah retak-retak dan patah. Selain itu, lantai jembatan juga sudah patah dan berlubang.
Sementara, Sekretaris Desa (Sekdes)
Kasiman Saat dijumpai Awak media ini dikantor desa, disinggung tentang rehabilitasi jembatan dusun Jintel Tengah desa Kasiman ,ia membenarkan adanya kerusakan pada jembatan tersebut. dan sekdes juga mengatakan, anggaran pembangunan jembatan tersebut awalnya dialokasikan untuk rehabilitasi perawatan jembatan. Namun, anggaran tersebut kemudian dipindahkan untuk pembangunan jembatan baru karena jembatan sebelum nya terbawa arus banjir , ucapnya.
“Anggarannya dipindahkan dengan pertimbangan prioritas desa. Jembatan yang lama memang sudah tidak layak,” kata Sekdes.
Warga setempat yang tinggal di dekat jembatan tersebut, mengatakan bahwa jembatan tersebut tidak pernah terbawa arus banjir. Pertama kali ada jembatan juga di tahun 2022 Menurutnya, jembatan tersebut rusak karena kualitas pembangunannya yang buruk.
“Jembatan ini baru dibangun tahun 2022. Sebelumnya, tidak pernah ada jembatan yang terbawa arus banjir,” bila ada yang bilang ada jembatan sebelumnya terbawa arus banjir itu tidak benar pak, kata warga sekitar yang enggan menyebutkan namanya.
“Kualitas pembangunannya yang buruk, jadi cepat rusak,” imbuhnya.
Warga mengaku kecewa dengan kondisi jembatan saat ini. Menurutnya, jembatan tersebut sangat penting bagi warga setempat untuk akses menuju ke desa tetangga.
“Jembatan ini sangat penting bagi kami. Kami kecewa karena jembatan yang baru dibangun sudah rusak parah,” kata warga.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh awak media, diduga ada pengurangan material dan korupsi dalam pembangunan jembatan tersebut. Hal ini terlihat dari kualitas pembangunan jembatan yang buruk.
“Kami menduga ada pengurangan material dan korupsi dalam pembangunan jembatan ini. Kualitas pembangunannya sangat buruk,” kata warga.
Kecurigaan warga tersebut semakin kuat setelah mengetahui bahwa papan informasi publik proyek jembatan tersebut tidak pernah terpasang. Padahal, papan informasi publik merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam pembangunan proyek pemerintah.
“Papan informasi publiknya tidak pernah terpasang. Ini kan mencurigakan,” kata warga.
Atas dugaan pengurangan material dan korupsi tersebut, warga Dusun Jintel Tengah desa Kasiman meminta pihak terkait untuk mengusut tuntas kasus ini.
“Kami minta pihak terkait untuk mengusut tuntas kasus ini. Kami ingin keadilan,” kata warga.
(Reporter Tim)
Tidak ada komentar